Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
SABAR SA'DELO KANGGO SA'LAWASE

Pemenang Kehidupan

Pemenang Kehidupan
Kata pemenang pastilah sarat dengan sebuah perlombaan, kompetisi, persaingan dan sebagainya. Dan memanglah benar bahwa kehidupan di dunia ini dapat dikatakan layaknya sebuah kompetisi sesungguhnya yang lebih keras dan real. Perlu adanya kesungguhan serta effort besar yang harus ditumbuhkan pada diri insan yang menjalaninya. Setiap saat, dimanapun dan bagaimanapun keadaannya kita harus selalu mempersiapkan diri menghadapinya.




Lalu siapakah para kompetitor atau pesaing dalam kehidupan kita? Jawabannya hanya ada dua kompetitor sesungguhnya yang selalu bersaing menandingi kita. Yang pertama ialah kompetitor terberat kita, yakni diri kita sendiri. Seperti halnya yang dikemukakan oleh seorang tokoh ahli Tasawuf terkemuka yaitu Al-Imam Ghazali :

“Belum pernah saya berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwa saya sendiri. Karena terkadang membantu saya, namun kadang menentang saya”
 


Namun seringkali kita tak menyadari hal tersebut dan bahkan tak menghiraukannya. Sehingga tak jarang pula banyak orang yang terlena serta terpedaya denga ilusi-ilusi dalam diri sendiri.


Di dalam jiwa kita terdapat sebuah hati, yang dalam bahasa arab berarti قلبdan bermakna membolak balik. Oleh karenanya hati para manusia pada dasarnya dapat terbolak-balik dalam keadaan yang tak menentu. Adakalanya hati merasa gembira, adakalanya merasa bersedih. Adakalanya hati itu tenang, adakalanya hati itu risau. Serta banyak lagi perasaan yang timbul sdi dalam hati dan waktu yang tak menentu, serta keadaan yang beraneka ragam. Bahkan dua hal yang saling berseberangan dan berlawanan pun dapat hinggap di hati secara bersamaan. Salah satu penyebabnya ialah karena hati kita dipengaruhi oleh dua hal yang sangat berlawanan, yakni Akal dan Nafsu/Syahwat.    








Hendaknya kita menimbang, manakah dari keduanya yang paling mendominasi diri kita? Apakah kita sering menggunakan akal atau lebih mengutamakan nafsu saat bertindak?
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa memerangi hawa nafsu dalam diri kita karena hal tersebut termasuk jihad di jalan Allah SWT selain berperang, seperti yang disabdakannya :
افضل الجهاد ان يجاهد الرجل نفسه وهواه (رواه ابن النجار عن ابى ذار)


Artinya : “ jihad yang paling utama adalah seseorang yang berjihad (berjuang) melawan dirinya dan hawa nafsunya. (HR Ibnu An-Najar dari Abu Dzar RA juga  diriwayatkan oleh An-Nuaim dan Ad-Dailami dalam kitab Al-Jamius Saghir).
Penting sekali bagi kita untuk berjuang memerangi hawa nafsu atau syahwat syaitoniyah yang selalu mengelilingi bahkan merasuk dalam jiwa kita. Walaupun sejatinya nafsu itu sendiri tak dapat dilenyapkan dan akan terus muncul. Namun jika kita ingin menjadi pemenang atas diri sendiri, hendaknya kita menekan dan mengekang syahwat kita. Dengan demikian, saat menghadapi sebuah persoalan kita lebih mengedepankan penggunaan akal sehat dan bukan nafsuyang justru dapat memporak-porandakan diri sendiri.



KH Ali Mu'in Amnur Lc M.Pd.I

"Pemenang Kehidupan adalah
Orang yang Tetap Sejuk
Walaupun Suasana Panas
Tetap Tenang
Walaupun Suasana Ribut
Tetap Rendah Hati
Walaupun Pangkat Tinggi"
PON-PES AL - ISTIQOMAH
PON-PES AL - ISTIQOMAH Website resmi dari Yayasan Pendidikan Al-Istiqomah Karya Guna (YAPIKA), Tanjungsari, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, 54382.

Post a Comment for "Pemenang Kehidupan"

Pojok YAPIKA