Banyak nikmat yang kita dapatkan kadang kita gak paham kalau itu nikmat sehingga kita tidak bersyukur.
Sehat itu nikmat, kita tahu kalau itu nikmat ketika sakit.
Termasuk kita bisa silaturohim dengan Handphone itu nikmat, kita tahu ketika hp
kita rusak. Mata itu nikmat, kita tahu kalau mata itu nikmat saat sedang kena
rabun atau sudah minus, apalagi jika sudah buta. Bertemu dengan orang tua
setiap harinya seperti biasa saja, namun kita akan tahu hal tersebut adalah
nikmat yang besar saat kita jauh dari mereka, apalagi jika telah tiada. Memang
hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dimana banyak orang yang lalai
bersyukur terhadap nikmat yang diberikan. Dalam surat Al-Mulk disebutkan:
. Katakanlah:
"Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. [Q.S Al
Mulk,23]
Semua hal itu perlu kita ketahui dan sadari sejak kini supaya
tak lalai terhadap jutaan bahkan milyaran nikmat Tuhan sesungguhnya yang selalu
menempel bersama kita. Karena jika terlambat mensyukurinya, tentu hanya berbuah
kerugian dan penyesalan semata.
Ingat
semua nikmat tersebut akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT kelak,
berdasarkan Hadits dari Rasulullah SAW bersabda :
قال:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعيّتِهِ , والأميرُ راع ,
والرّجُلُ راعٍ على
أهلبيتِهِ
, والمرأةُ رَاعِيَّةٌ على بيتِ زوجِها وَوَلَدِهِ , فكلّكم راعٍ وكلّكم مسئولٌ
عنْ
رَعِيَّتِهِ
Dari
‘Abdullāh bin ‘Umar bahwa dia mendengar Rasulullah telah bersabda:
“Setiapkalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung
jawaban atas yang dipimpinnya. Imām (kepala Negara) adalah pemimpin yang akan
diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya
adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang
isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta
pertanggung jawaban atas urusan rumah
tangga
tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan
diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut” (Muttafaqun
'Alaih).
Post a Comment for "Banyak nikmat yang kita dapatkan kadang kita gak paham kalau itu nikmat sehingga kita tidak bersyukur. "