Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
SABAR SA'DELO KANGGO SA'LAWASE

Barokah Orang Lemah


“Berbahagialah orang lemah, karena dengan do’a orang lemah ALLAH SWT memberi pertolongan kepada umat manusia”

Seringkali kita mendengar bahwa do’a orang yang lemah atau terzalimi bersifat mustajab___langsung dikabulkan Tuhan dalam selang waktu yang tidak lama. Pernyataan ini bukanlah tanpa dasar mengingat telah banyak peristiwa yang terjadi mengiringi do’a orang-orang yang merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
Sebagai contohnya: do’a Ibu dari seorang anak durhaka berimplikasi pada azab Tuhan yang seketika terjadi di dunia sementara azab bagi dosa-dosa yang lain ditangguhkan Tuhan kelak pada hari pembalasan.
Hal ini selaras dengan beberapa kisah yang terdapat dalam al-Qurán, diantaranya kisah tentang Nabi Zakaria yang telah menua dan lemah, tetapi ia dan istrinya belum dikarunia keturunan. Nabi Zakaria tetap beriman dan berdo’a dengan melembutkan suaranya. Tersebut dalam surat Maryam ayat 1-10 yang berbunyi:
1. Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad
2. (yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
3. Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
4. ia berkata "Ya Tuhanku, Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku.
5. dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,
6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan Jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai".
7. Hai Zakaria, Sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan Dia.
8. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, Padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan
aku (sendiri) Sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua".
9. Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah aku ciptakan kamu sebelum itu, Padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali".
10. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, Padahal kamu sehat". (Q.S Maryam, 1-10)
Redaksi nidaa an khofiyya juga bisa diartikan sebagai sebuah panggilan dengan penuh rasa takut. Pesan dalam kisah ini adalah betapa Nabi Zakaria tetap merendahkan diri di hadapan Allah SWT sebagaimana caranya berdo’a, meskipun Nabi Zakaria telah lama berdo’a dan belum kunjung dikabulkan. Kemudian di ayat lain telah dijelaskan tentang tata cara berdo’a, yang pada intinya Allah menyukai hambanya yang berdo’a dengan merendahkan diri, menggunakan suara yang lembut, serta penuh rasa takut dan pengharapan. Tuhan tidak menyukai orang yang melampaui batas dalam artian merasa lebih tinggi diantara makhluk lain kemudian berbuat kerusakan di Bumi.
Tetaplah berdo’a karena Allah SWT menyukai hamba yang berdo’a. Bahkan, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa meminta. Karena melalui permintaan (do’a) orang yang merendahkan diri kepada yang sanggup memberi (Allah SWT), maka ummat yang jumlahnya tak terhingga pun sanggup ditolong.
Seperti dalam Q.S Al-A’raf yang artinya: 55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. 56. dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S Al-A’raf, 55-56)

PON-PES AL - ISTIQOMAH
PON-PES AL - ISTIQOMAH Website resmi dari Yayasan Pendidikan Al-Istiqomah Karya Guna (YAPIKA), Tanjungsari, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, 54382.

Post a Comment for "Barokah Orang Lemah"

Pojok YAPIKA