Hati dan Nafsu
Hati nurani adalah angin indah dari surga,nafsu adalah api panas yang membawa ke neraka.
Ketahuilah,
manusia tidak diciptakan secara main-main atau sembarangan. Ia diciptakan
dengan sebaik-baiknya dan demi tujuan yang mulia. Meski bukan bagian dari Yang
Kekal, ia hidup selamanya. Meski jasadnya rapuh dan membumi, ruhnya mulia dan
beri sifat ilahi. Melalui tempaan zuhud, ia sucikan dirinya dari nafsu jasmani
dan mencapai tingkatan tertinggi, tidak menjadi budak nafsu, dan meraih
sifat-sifat malakut. Dia temukan surganya dalam perenungan tentang Keindahan
Abadi dan tak lagi memedulikan kenikmatan badani. Kimia Ruhani yang
mampu menghasilkan perubahan seperti ini, layaknya kimia yang mengubah logam
biasa menjadi emas, tak mudah ditemukan.
Kimia
Dzahir hanya terdapat di dalam gedung
kekayaan para raja yang tidak dimiliki oleh rakyat jelata. Demikian halnya
Kimia Kebahagiaan (Ruhaniah) hanya terdapat di gedung Allah SWT. Di langit
tersimpan dan terjaga pada para malaikat, dan di bumi terkandung di dalam hati
para nabi dan wali. Maka, siapapun yang mencarinya di tempat lain berarti salah
jalan, amal yang dilakukan bagaikan emas palsu. Ia menyangka dirinya telah kaya
tetapi sejatinya kelak akan kecewa dan bangkrut di hari kemudian.
Allah
SWT berfirman :
"Sesungguhnya
kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu
tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam" (Q.S
Qaf, 22)
Salah
satu bukti Maha Baik dan Maha Sayang-Nya pada kita, Allah telah mengutus ke
dunia ini seratus duapuluh empat nabi untuk mengajar manusia tentang resep
kimia ini, bagaimana metode menjadikan hati dimedan tempaan mujahadah,
bagaimana metode mensucikan hati dari sifat-sifat hina dan rendah dan bagaimana
aktualisasi metode penyucian diri. Allah SWT berfirman :
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Dialah
yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Q.S Al-Jumuah, 2)
Post a Comment for "Hati dan Nafsu "