MITUHU Part 1
Oleh : KH, Amien Rosyid, BA.
Membaca unggahan cara berpikir beda menerima perintah yang sama hasilnya beda pula Seje kulit seje anggit ( beda kulit beda pendapat).
" Renungan Dhuha" |
Orang tua dulu sering berkata orang ada yang "mituhu" Mendapat perintah dari orang tua/guru, kemudian dilaksanakan dengan taat perintah itu tanpa penafsiran dan pemikiran jauh. Misalnya, Ahid putra bpk Ahud diperintah oleh bapaknya untuk menunggui sawah yang tanaman padinya sudah menguning dua/tiga hari lagi akan dipanen. Kata bapaknya: “Ahid kamu sudah nunggu sawah tadi siang ?” Jawab anaknya yang "mituhu" (Ahid) : “sudah pak” !
Tanya bapaknya(Ahud)
"banyak ayam yang masuk kesawah dan makan padi tidak ?
Jawab anaknya: “Banyak pak dan tanaman padi sampai pada roboh pak!”
Tanya bapaknya lagi : Ayam-ayam itu kamu usir tidak ? Jawab anak : “tidak saya usir karena perintah
bapak saya hanya menunggui sawah saja”.
Bapaknya ooo sambil mengelus
elus dada dan berkomentar : anak "mituhu".
Nabi pernah menyampaikan :
اكثر اهل الجنة
البله.
"Kebanyakan ahli syirga itu orang yang "mituhu"
(الجامع الصغير )
Apa maksud dan makna "mituhu" tersebut ?
Kapan dan dimana kita mituhu ?
(renungan dluha )
Post a Comment for "MITUHU Part 1"