Di Antara Di Lema
Jangka waktu bertanya kepadaku.
Memilih diantara keformalan atau tempat untuk memperbaiki diri?.
Lantas jiwaku terbangun untuk menuju tempat yang suci.
Memilih pesantren sebagai tempat berkelana mencari ilmu yang abadi.
Diriku dilema oleh keadaan sekitar.
Yang membuatku bimbang bukan kepalang.
Merenungi setiap kujur tubuh dengan seksama.
Antara kekurangan dan kelebihan, antara kebagusan dan kejelekan yang ada.
Yang kau dapat dari pesantren itu apa?.
Lantas apakah orang tua kalian pupus harapan untuk mendidik secara mandiri?.
Celotehan yang sering kudengar dari beberapa pihak.
Ingin kukeluarkan argumen, tetapi diri ini hanya minoritas belaka.
Yang kalah akan mayoritas dengan seribu suara.
Kuberjalan dengan tenang kerumah guruku.
Menceritakan semua celotehan yang pernah kudengar kala itu.
Yang kudapatkan hanyalah sebuah kalimat sederhana.
Yang bisa membuat seribu suara diam tanpa bahasa.
Memperbaiki diri dan menutup mulut.
Itu yang keluar dari mulut suci guruku.
Sederhana, namun bermakna sangat dalam.
Baiknya, Pendapat itu bisa membuatku terfokus pada titik tujuan hidupku.
Berada ditempat yang suci dan berkelana mencari ilmu yang abadi.
( Oleh: Atma Rihardika )
Kebumen, 25 Februari 2021.
Post a Comment for "Di Antara Di Lema"